PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
(PLTU)
Pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energikinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik.Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah Generator yang dihubungkan ke turbinyang digerakkan oleh tenaga kinetik
dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uapmenggunakan berbagai macam
bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFOuntuk start up awal.
PLTU batubara, bahan bakar yang
digunakan adalah batubara uap yang
terdiri dari kelas sub bituminus dan bituminus. Lignit juga mulai mendapat tempat sebagai bahan bakar pada PLTU
belakangan ini, seiring dengan perkembangan teknologi pembangkitan yang
mampu mengakomodasi batubara berkualitas rendah.
Pembakaran
Lapisan Tetap
Metode lapisan tetap menggunakan stoker boiler untuk proses pembakarannya.
Sebagaibahan bakarnya adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan berukuran maksimum sekitar 30mm. Selain itu, karena adanya pembatasan sebaran ukuran butiran batubara yang digunakan, maka perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang ikut tercampur ke dalam batubara tersebut. Alasan tidak digunakannya batubara dengan kadar abu yang terlalu rendah adalah karena pada metode pembakaran ini, batubara dibakar diatas lapisan abu tebal yang terbentuk di atas kisi api (traveling fire grate) pada stoker boiler.
Metode lapisan tetap menggunakan stoker boiler untuk proses pembakarannya.
Sebagaibahan bakarnya adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan berukuran maksimum sekitar 30mm. Selain itu, karena adanya pembatasan sebaran ukuran butiran batubara yang digunakan, maka perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang ikut tercampur ke dalam batubara tersebut. Alasan tidak digunakannya batubara dengan kadar abu yang terlalu rendah adalah karena pada metode pembakaran ini, batubara dibakar diatas lapisan abu tebal yang terbentuk di atas kisi api (traveling fire grate) pada stoker boiler.
Pada PCC, batubara diremuk dulu
dengan menggunakan coal pulverizer (coal mill) sampai berukuran 200 mesh
(diameter 74μm), kemudian bersama – sama dengan udara pembakaran disemprotkan
ke boiler untuk dibakar.
Pembakaran metode ini sensitif terhadap kualitas batubara yang digunakan, terutama sifat ketergerusan (grindability), sifat slagging, sifat fauling, dan kadar air (moisture content). Batubara yang disukai untuk boiler PCC adalah yang memiliki sifat ketergerusan dengan HGI (Hardgrove Grindability Index) di atas 40 dan kadar air kurang dari 30%, serta rasio bahan bakar (fuel ratio) kurang dari 2. Pembakaran dengan metode PCC ini akan menghasilkan abu yang terdiri diri dari clinker ash sebanyak 15% dan sisanya berupa fly ash.
Pembakaran metode ini sensitif terhadap kualitas batubara yang digunakan, terutama sifat ketergerusan (grindability), sifat slagging, sifat fauling, dan kadar air (moisture content). Batubara yang disukai untuk boiler PCC adalah yang memiliki sifat ketergerusan dengan HGI (Hardgrove Grindability Index) di atas 40 dan kadar air kurang dari 30%, serta rasio bahan bakar (fuel ratio) kurang dari 2. Pembakaran dengan metode PCC ini akan menghasilkan abu yang terdiri diri dari clinker ash sebanyak 15% dan sisanya berupa fly ash.
Keunggulan dan Kelemahan PLTU
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara lain
:
1. Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair dan gas).2. Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
3. Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
4. Kontinyuitas operasinya tinggi
5. Usia pakai (life time) relatif lama
Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain :
1. Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
2. Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
3. Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
4. Investasi awalnya mahal
2. Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
3. Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
4. Investasi awalnya mahal
Terdapat 2 (dua) jenis turbin uap yang bisa diaplikasikan didalam pusat listrik tenaga uap, sebagai berikut :
1. Turbin Impuls.
Turbin impuls adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) dan fluida kerja.uap hanya terjadi didalam nosel atau baris sudu tetapnya saja. Penurunan tekanan uap inilah yang akan menimbulkan terjadinya perubahan kecepatan, dan hal ini terjadi karena sudu gerak berputar maka ada kecepatan relative antara uap dengan sudu gerak.
2. Turbin Reaksi.
Turbin rekasi adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) terjadi baik didalam baris sudu tetap maupun sudu geraknya. Dalam hal ini baris sudu tetap maupun sudu geraknya berfungsi sebagai nosel (nozzle), sehingga kecepatan relative uap keluar setiap sudu lebih besar dan kecepatan relative uap masuk sudu yang bersangkutan.
Meskipun demikian kecepatan absolute uap keluar sudu gerak lebih kecil dari pada kecepatan absolute uap masuk sudu gerak yang bersangkutan, oleh karena itu sebagian energi kinetiknya diubah menjadi kerja memutar roda turbin. Tekanan uap keluar sudu lebih rendah dan pada tekanan masuk sudu yang bersangkutan, sehingga hal tersebut memperbesar gaya aksial yang terjadi pada rotor turbin tersebut.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga uap ini digunakan beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin uap berjalan dengan baik, seperti :
Sistem pelumas (lube oil system).
Sistem bahan bakar (fuel system).
Sistem pendingin (cooler system).
Sistem udara kontrol (air control system).
Sistem udara servis (air service system).
Sistem hidrolik (hydraulic system).
Sistem udara tekan (`ir pressure system).
Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
sumber:http://teguhadipoernomo.blogspot.com/
http://godamaiku.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu.html
1. Turbin Impuls.
Turbin impuls adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) dan fluida kerja.uap hanya terjadi didalam nosel atau baris sudu tetapnya saja. Penurunan tekanan uap inilah yang akan menimbulkan terjadinya perubahan kecepatan, dan hal ini terjadi karena sudu gerak berputar maka ada kecepatan relative antara uap dengan sudu gerak.
2. Turbin Reaksi.
Turbin rekasi adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) terjadi baik didalam baris sudu tetap maupun sudu geraknya. Dalam hal ini baris sudu tetap maupun sudu geraknya berfungsi sebagai nosel (nozzle), sehingga kecepatan relative uap keluar setiap sudu lebih besar dan kecepatan relative uap masuk sudu yang bersangkutan.
Meskipun demikian kecepatan absolute uap keluar sudu gerak lebih kecil dari pada kecepatan absolute uap masuk sudu gerak yang bersangkutan, oleh karena itu sebagian energi kinetiknya diubah menjadi kerja memutar roda turbin. Tekanan uap keluar sudu lebih rendah dan pada tekanan masuk sudu yang bersangkutan, sehingga hal tersebut memperbesar gaya aksial yang terjadi pada rotor turbin tersebut.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga uap ini digunakan beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin uap berjalan dengan baik, seperti :
Sistem pelumas (lube oil system).
Sistem bahan bakar (fuel system).
Sistem pendingin (cooler system).
Sistem udara kontrol (air control system).
Sistem udara servis (air service system).
Sistem hidrolik (hydraulic system).
Sistem udara tekan (`ir pressure system).
Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
sumber:http://teguhadipoernomo.blogspot.com/
http://godamaiku.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar